Di era yang serba digital, siapa sihh yang nggak pakai smartphone?
Total 175.4 juta pengguna internet di Indonesia saat ini dan 96% di antaranya menggunakan smartphone untuk mengakses internet. Itulah mengapa perusahaan-perusahaan besar di Indonesia mengembangkan tim IT mereka untuk menghasilkan aplikasi mobile yang bisa digunakan oleh banyak orang.
Android umumnya menggunakan Bahasa pemrograman KOTLIN sedangkan IOS menggunakan Bahasa pemrograman Swift. Jadi biasanya jika ingin membuat aplikasi Android dan IOS, perusahaan wajib merekrut 1 orang Android Developer dan 1 orang IOS Developer. Tahun 2020, Google meluncurkan sebuah teknologi bernama Flutter. Dengan Bahasa pemrograman Dart dan Framework Flutter, 1 aplikasi yang dihasilkan bisa langsung running secara hybrid, di Android dan IOS sekaligus. Berarti 1 orang programmer bisa langsung membuat aplikasi Android dan IOS. Bayangkan berapa biaya yang bisa dihemat oleh perusahaan tersebut.
Itulah yang membuat seorang Flutter Developer begitu dicari saat ini dan gajinya sangat besar. Apalagi perusahaan-perusahaan startup yang terus bermunculan kian menawarkan gaji yang sangat menggiurkan. Melalui Coach kelas dunia yang ada di Course-Net, Anda akan di bimbing secara step by step mulai dari dasar pemrograman menggunakan dart, koneksi serta perancangan database, hingga penggunaan framework Flutter dan cara upload ke Google Playstore & Apps Store. Anda akan mampu menghasilkan aplikasi seperti Tokopedia, Gojek, atau aplikasi-aplikasi lainnya.
Course-Net menggabungkan materi yang ada dengan kasus-kasus yang terjadi secara real di lapangan. Selain itu anda juga akan belajar strategi praktis membuat aplikasi yang Secure, Reliable dan Scalable. Anda akan mampu menghasilkan aplikasi seperti Tokopedia, Gojek, atau aplikasi-aplikasi lainnya.
Kami tahu, saat ini Anda semakin YAKIN lagi untuk segera membangun karir sebagai Flutter Hybrid Apps Developer dengan gaji puluhan juta rupiah. Supaya anda lebih cepat mencapai level tersebut, Anda butuh bimbingan dari Coach yang tepat.